Rumah Apung Bangkokan Watulimo Suguhkan Keindahan Wisata Pantai
Sang fajar mulai menyingsing, tandai pagi nan cerah di Pantai Bangkoan Watulimo. Deburan ombak Pantai Selatan serasa iringan musik yang bisa memanjakan telinga Mendengar kata Bangkoan, pasti kita akan banyak bertanya apa dan dimana itu berada. Bangkoan merupakan gugusan pantai yang ada di Desa Tasikmadu Watulimo Kabupaten Trenggalek.
Pantai ini tidak sepopuler Pantai Karanggongso (Pasir Putih), maupun Prigi yang tidak jauh dari pantai ini. Pohon kelapa tumbuh menjulang tinggi, meneduhkan hamparan pasir pantai. Yang menarik dari pantai ini, berdiri rumah mengapung diatas permukaan laut. Rumah apung ini memang didirikan menjadi salah satu wahana unggulan di Bangkokan.
Rumah apung ini berukuran 20 x 20 meter dan berdiri tidak jauh dari bibir pantai. Terdapat kolam di bangunan rumah apung ini, termasuk kerambah ikan. Berbagai fasilitas seperti peralatan menyelam, perahu dayung dan fasilitas lain untuk memanjakan pengunjung yang hadir.
Rumah apung ini dikelola oleh Pokmaswas Rembeng Raya Desa Tasikmadu Watulimo. Secara bergantian komunitas ini menjaga dan menservis pengunjung yang hadir. Dikonfirmasi mengenai seputar Rumah Apung, ini ketua Pokmaswas Rembeng Raya, Kacuk Wibisono menyampaikan "kata Rembeng Raya berasal dari nama Pulau Rembeng yang konon katanya berasal dari air mata Srikandi,"ucap Kacuk.
"Rumah apung ini baru kita launching hari Rabu lalu. Pertama kita launcing rumah apung ini langsung dikunjungi pengunjung dari Sidoarjo, mereka meminta langsung menginap dan meminta melihat semua wahana yang ada. Hari-hari berikutnya pengunjung bergantian datang."
"Rencananya kita akan mengembangkan beberapa bangunan pada rumah apung ini. Seperti rumah inap VVIP dan ruang pertemuan."
"Pokmaswas Rembeng Raya memiliki 23 anggota yang siap menservis pengunjung 24 jam penuh. Kami melakukan konservasi terumbu karang, transpantasi terumbu karang, apartemen ikan dibeberapa spot, dan terumbu karabg alami yang masih terjaga kelestariannya".
"Pengunjung bisa menikmati snorkling pada beberapa spot ini. Khusus apartemen ikan Pokmaswas telah menyebar 15.000 benih ikan Kerapu Catang. Satu bulan disebar, apartemen ikan ini bertambah penghuni Salmon secara alami," tandas Kacuk.
Untuk berkunjung ke lokasi rumah apung ini, wisatawan bisa menaiki perahu dari Pasir Putih ataupun Simbaronce. Diperlukan waktu 10 menit gunakan perahu untuk bisa mencapai rumah apung ini. Di rumah apung ini pengunjung bisa menikmati snorkling, naik perahu cano, berenang melihat ikan hias serta beberapa kenikmatan wisata lainnya.
Untuk naik rumah apung pengunjung dikenakan biaya Rp. 10.000 per orang/ jam, naik perahu cano biayanya juga sama Rp. 10.000 per orang/ jam, snorkling beserta alat Rp. 10.000 per orang/ jam. Sedangkan untuk ke apartemen ikan pengunjung hanya merogoh kocek Rp. 10.000 per orang/ jam ditambah 1 guide untuk 5 orang Rp. 50.000.
Bila ingin menikmati sensasi lainnya pengunjung bisa mengunjungi pulau Kalong (Kelelawar besar) yang tidak jauh dari rumah apung ini, 5 menit perjalanan perahu dengan biaya sewa perahu Rp. 700 ribu.
Pada kesempatan ini, Dian dan Ika pengunjung asal Sidoarjo dan Mojokerto, saat dikonfirmasi mengenai rumah apung ini menyatakan "rumah apung ini sangat menarik untuk dikunjungi. Tidak sia-sia kami berkunjung jauh-jauh, pasalnya kita sangat menikmati beberapa wahana yang disediakan. Bila ada kesempatan pastinya kami ingin berkunjung kembali," pungkasnya. (Humas)
Sang fajar mulai menyingsing, tandai pagi nan cerah di Pantai Bangkoan Watulimo. Deburan ombak Pantai Selatan serasa iringan musik yang bisa memanjakan telinga Mendengar kata Bangkoan, pasti kita akan banyak bertanya apa dan dimana itu berada.